Support

Sabtu, 21 Juli 2012

Pernikahan Menjelang Detik-Detik Kematian



Sebuah kisah yg mengharukan. Semoga bisa menginspirasi kita, khususnya yg sdh menikah, untuk lebih menghargai arti pernikahan.

The girl in the picture is Katie Kirkpatrick, she is 21. Next to her, her fiancé, Nick, 23. The picture was taken shortly before their wedding ceremony, held on January 11, 2005 in the US . Katie has terminal cancer and spend hours a day receiving medication. In the picture, Nick is waiting for her on one of the many sessions of quimo to end.

Wanita di gambar atas adalah Katie Kirkpatrick, dia berumur 21 thn. Sebelah kirinya, adalah tunangannya, Nick, 23. Gambar itu diambil tidak lama sebelum pernikahan mereka, yang dilaksanakan tanggal 11 Januari 2005 di US. Katie menderita kanker stadium akhir dan menghabiskan beberapa jam setiap harinya untuk terapi. Terlihat Nick sedang menunggu Katie sampai selesai, ini adalah salah satu dari sekian banyak sesi kemoterapi Katie.


In spite of all the pain, organ failures, and morphine shots, Katie is going along with her wedding and took care of every detail. The dress had to be adjusted a few times due to her constant weight loss

Dalam kesulitannya dalam menahan rasa sakit, kegagalan organ, dan morphin , Katie tetap mau melaksanakan acara pernikahannya dan memperhatikan setiap detail. Gaun pengantin perlu diperkecil beberapa kali karena Katie terus menerus kehilangan berat badannya.


An unusual accessory at the party was the oxygen tube that ketie used throughout the ceremony and reception as well. The other couple in the picture are Nick’s parents. Excited to see her son marrying his high school sweetheart.

Pernikahan dengan aksesoris yang tidak biasa dengan selang oksigen, Katie memakainya baik dalam upacara dan resepsi pernikahannya. Pasangan yang lain di gambar atas adalah Orang Tua Nick. Ikut Bersuka Cita melihat anak laki2nya menikahi sang pujaan hati, teman smunya.


Katie, in her wheelchair with the oxygen tube , listening a song from her husband and friends

Katie, di kursi rodanya dengan selang oksigen, mendengarkan sebuah lagu dari suaminya dan teman2nya.



At the reception, katie had to take a few rests.The pain do not let her to be standing up for long periods

Dalam resepsi, Katie perlu beberapa kali istirahat. Rasa sakitnya membuat ia tidak bisa berdiri lama2.

Katie died five days after her wedding day. Watching a women so ill and weak getting married and with a smile on her face makes us think….. Happiness is reachable, no matter how long it last. We should stop making our lives complicated.

Katie meninggal 5 hari kemudian setelah pernikahannya. Melihat seorang wanita yang sakit kritis dan lemah melakukan pernikahan dan dengan sebuah senyuman di wajahnya membuat kita berpikir….. Kebahagiaan bisa dicapai, tidak perduli bisa bertahan berapa lama. Kita seharusnya tidak membuat hidup kita menjadi rumit.

0 komentar:

Posting Komentar