Support

Sabtu, 22 September 2012

Kegagalan Bukanlah Kecelakaan


Kegagalan Bukanlah Kecelakaan
Kegagalan yang kita temui ditengah2 jalan, bukan berarti kegagalan total yang membuat kita buntu dan tidak akan kemana2. Sayangnya tidak semua orang TAHAN akan kegagalan. Tidak semua orang mau menerima kegagalan sebagai pelajaran selanjutnya untuk menuju keberhasilan.
Ketika kegagalan membuat seseorang menyerah dan patah arang, maka inilah jalan sesungguhnya menuju kegagalan permanen yang total! Jika ada yang saat ini sedang terserang putus asa, patah arah, dan hampir menyerah. Coba berusaha sekuat tenaga untuk menyemangati diri dulu.
Kisah inspirasi orang2 hebat di bawah ini mudah2an bisa membuat kita sadar bahwa syarat mutlak keberhasilan adalah mau menemui kegagalan2 lebih dulu sebelumnya.

Walt Disney.

Dia pernah dipecat editor surat kabar dengan tuduhan tidak memiliki imajinasi dan tidak punya ide bagus. Dia juga bangkrut beberapa kali sebelum membangun Disneyland. Bahkan taman bermain yang mendunia itu pernah ditolak oleh kota Anaheim di Amerika. Sekarang apa kabar Disneyland ? Pastinya Wowwww!!

Thomas Edison

Gurunya mengatakan dia “terlalu bodoh untuk belajar apapun”. Dia juga dipecat dari pekerjaan pertamanya dengan alasan tidak produktif. Thomas Edison membuat kegagalan 1000x sebelum menemukan bola lampu. Ketika seorang reporter bertanya, “Bagaimana rasanya gagal 1.000 kali?” Edison menjawab, “Saya bukan gagal 1.000 kali. Bola lampu adalah penemuan dengan 1.000 langkah”

Henry Ford

Sebelum berhasil membangun Pabrik Mobil terbesar dengan merek FORD, Henry Ford mengalami 5 kali kegagalan dan membuat bangkrut perusahaan-perusahaan yang pernah mengajaknya untuk bekerjasama membuat mobil. Kedengerannya cuma 5 kali, ya! Tapi bisa dibayangkan berapa ratus ribu dolar yang pernah ia rugikan (sekarang ini setara dengan trilyunan) yang menyebabkan para investor mengusirkan dari kerjasama bisnis. Henry Ford berprinsip : Kegagalan adalah kesempatan untuk memulai lagi, dengan lebih pintar

Albert Einsten

Tidak dapat bicara sampai berusia 4 tahun dan tidak bisa membaca sampai usia 7 tahun. Salah satu gurunya menyebutnya sebagai “mental lambat dan bodoh”

Jadi buat yang udah sering gagal, lanjut teruuuss karena tinggal tunggu berhasilnya saja. Its a matter of time…

0 komentar:

Posting Komentar